Breaking News

Minggu, 23 Oktober 2016

Materi Kelas 4 : Kisah Nabi Adam AS dan Nabi Muhammad SAW

Kisah Nabi Adam AS dan Nabi Muhammad SAW

Kompetensi Dasar : 
1. Mampu menceritakan kisah Nabi Adam AS
2. Mampu menceritakan kisah kelahiran Nabi Muhammad SAW
3. Mampu menceritakan perilaku masa kanak-kanak Nabi Muhammad SAW



1. Kisah Nabi Adam AS

Sebelum Nabi Adam diciptakan, Allah telah menciptakan langit, bumi dan isinya, gunung, matahari, surga dan planet lainnya. Lalu Allah menciptakan Malaikat dari cahaya, kemudian menciptakan iblis dan jin dari api. Selanjutnya Allah menciptakan Adam dari tanah liat. Mereka semua tinggal di surga tanpa ada kekurangan sesuatu pun. 

Di dalam surga, Adam dikaruniai seorang istri yang diciptakan dari tulang rusuknya. Mereka hidup bahagia. Allah juga mengajarinya tentang benda-benda di sekitarnya, sehingga ia menjadi pandai. Suatu ketika, Allah memerintahkan para malaikat, jin atau iblis untuk bersujud kepada Adam. Para Malaikat mau bersujud kepada Adam, sedangkan iblis tidak mau bersujud. Dia membangkang perintah Allah dan menjadi sombong. Iblis beralasan bahwa dirinya lebih mulia daripada Adam karena ia diciptakan dari api sedangkan Adam diciptakan dari tanah liat.

Semenjak itulah, iblis dan anak cucunya dikutuk oleh Allah dan diusir dari surga.  Sebelum diusir pergi, iblis meminta izin agar dibolehkan untuk menggoda Adam dan keturunannya sampai hari kiamat. Permintaan itu dikabulkan oleh Allah dengan catatan bahwa orang-orang yang saleh tidak akan terbujuk godaan iblis dan setan. Semenjak itulah manusia yang merupakan keturunan Adam akan selalu bermusuhan dengan setan yang merupakan keturunan iblis.

Adam dan istrinya Hawa masih tetap tinggal di surga. Mereka hidup senang di surga dan boleh makan apa saja. Seluruh makanan dan minuman boleh dinikmati oleh Adam dan Hawa. Hanya ada satu jenis buah yang dilarang memakannya.

Pada suatu ketika, dengan rasa dendam yang membara, iblis datang menggoda Adam dan Hawa. Iblis membujuk dengan cara yang licik. Dia mengatakan bahwa buah yang dilarang itu adalah buah khuldi atau buah keabadian. Buah itu sangat nikmat dan jika dimakan akan menjadi kekal di surga. Adam saat itu membantah iblis dan mengatakan bahwa Allah melarang memakannya. Namun, iblis menipunya dengan mengatakan bahwa Allah telah membolehkannya untuk mereka berdua. Maka Adam dan Hawa terbujuk dan akhirnya memakan buah yang dilarang Allah.

Karena melanggar larangan Allah, Adam dan Hawa diusir dari surga. Mereka berdua diturunkan ke bumi dengan terpisah. Adam diturunkan di pegunungan India, sedangkan Hawa diturunkan di Jeddah daerah Arab Saudi. Mereka menangis dan bersedih hati serta bertobat atas kesalahan yang telah diperbuat. Keduanya saling merindukan dan saling mencari. Keduanya berjalan ke sana ke mari sambil menyebut-nyebut nama Allah dan memohon ampun selama 300 tahun. Akhirnya keduanya bertemu kembali di Jabal Rahmah. Mereka sangat bersyukur dan bertambah patuh kepada perintah Allah. Adam dan Hawa hidup bahagia. Beberapa tahun kemudian mereka dikaruniai anak laki-laki dan perempuan yang lahir kembar, yang diberi nama Qabil dan Iqlima.

Setelah beberapa lama mengasuh kedua putra kembarnya, yaitu Qabil dan Iqlima, nabi Adam dan Hawa dikaruniai Allah sepasang anak lagi yang juga kembar, yaitu Habil dan Labuda. Setelah keduanya besar dan dewasa, Allah memberi petunjuk kepada Adam agar menikahkan putra putrinya secara silang. Qabil dinikahkan dengan Labuda, dan Habil dinikahkan dengan Iqlima. Dalam menjalankan perintah Allah, iblis dan setan selalu menggoda anak adam agar melanggar perintah Allah. Namun Adam selalu tekun menasehati anak-anaknya agar mengerjakan perintah Allah. Akhirnya dari pernikahan ini, berkembangbiaklah anak keturunan Adam yang tersebar di muka bumi sampai saat ini.

Yuk, tonton video berikut ini!






2. Kisah Nabi Muhammad SAW

 a. Kisah kelahiran Nabi Muhammad SAW


Nabi Muhammad SAW lahir di kota Mekkah. Pada masa itu, umat manusia berperilaku jahat dan kejam. Warga Mekah tidak lagi beragama dengan benar, dan tidak lagi melaksanakan kebajikan. Masa itu disebut dengan masa jahiliyah, artinya masa kebodohan. Dinamakan masa kebodohan karena mereka tidak lagi berakhlak dan berperilaku yang baik. Mereka suka bertengkar antar suku, melakukan peperangan, pengrusakan, dan perampokan. Mereka bangga jika mempunyai anak laki-laki, sehingga  bila melahirkan anak perempuan mereka merasa malu dan akan menguburnya hidup-hidup. Masyarakat Mekkah juga menyembah berhala yang banyak dan menganggapnya sebagai Tuhan. Mereka meletakkannya di sekitar Ka'bah lalu memuja dan berdoa kepadanya.

Dalam kondisi seperti itu, Allah mengutus seorang rasul yang akan menyeru kepada agama yang benar dan masyarakat yang tenteram, yaitu Muhammad. Muhammad lahir dari seorang perempuan bernama Aminah, dan ayahnya bernama Abdullah bin Abdul Muthalib. Ayahnya meninggal dunia semenjak Muhammad berada dalam kandungan. Muhammad lahir pada hari Senin tanggal 12 Rabi'ul Awal tahun 571 M. Tahun kelahiran Muhammad juga disebut tahun gajah.

Disebut tahun gajah karena ada peristiwa hebat menjelang kelahiran Nabi. Raja Abrahah dari Yaman memimpin pasukan bergajah mendatangi ka'bah dan berniat menghancurkannya agar Mekkah tidak lagi dikunjungi oleh banyak orang tetapi nanti Yamanlah yang akan dikunjungi orang. Namun ketika mereka hendak mendekati ka'bah dengan senjata terhunus, tiba-tiba datanglah sekelompok burung yang terbang di atas mereka. Burung-burung itu burung Ababil, yang diutus Allah untuk menyelamatkan Ka'bah. Burung Ababil menyengkeram bara api dari neraka lalu menjatuhkannya di atas pasukan bergajah, sehingga semua pasukan tersebut mati terbakar. Selamatlah Ka'bah dari serbuan itu dan tahun terjadinya peristiwa itu dikenal sebagai tahun Gajah.


 b. Nabi Muhammad SAW pada Masa Kanak-Kanak

Nabi Muhammad terlahir dalam keadaan yatim karena ayahnya lebih dulu meninggal dunia sebelum beliau dilahirkan.

Beliau diasuh oleh ibunya beberapa waktu. Kemudian diasuh dan disusui oleh Halimah Sa'diyah. Ketika usia 5 tahun, Muhammad diserahkan kembali kepada ibunya.

Ketika berusia 6 tahun, ibunya mengajak Muhammad mengunjungi makam ayahnya dan bersilaturrahmi ke rumah saudaranya di Madinah. Setelah satu bulan di Madinah lalu kembali ke Mekkah. Dalam perjalanan pulang, tepatnya di desa Abwa, ibunya sakit keras dan meninggal dunia. Nabi Muhammad merasa sedih karena menjadi anak yatim piatu.

Selanjutnya Muhammad SAW diasuh oleh kakek beliau yang bernama Abdul Muthalib. Kakek beliau adalah pemuka suku Quraisy yang sangat disegani. Namun setelah 2 tahun, Abdul Muthalib pun meninggal dunia. Pada usia 8 tahun, Muhammad diasuh oleh pamannya yaitu Abu Thalib. Pamannya bukan seorang yang kaya raya, namun dia sangat menyayanginya, karena Muhammad adalah anak yang berbudi pekerti, cerdas, suka berbakti, dan baik hati. Saat itu Muhammad mulai ikut membantunya menggembalakan kambing-kambing orang Mekkah dan mendapat upah.

Pada usia 12 tahun, Muhammad diajak Abu Thalib berdagang ke Syam. Dalam perjalanan itu ia mengalami kejadian yang aneh, yaitu selalu dinaungi awan sehingga tidak kepanasan. Serta banyak hewan dan tumbuhan yang tunduk menghormat kepada Muhammad. Sesampainya di Busra, mereka bertemu Pendeta Nasrani bernama Bukhara. Bukhara mengatakan bahwa berdasarkan kitab suci Nasrani, Muhammad inilah yang akan menjadi nabi yang besar. Oleh karenanya, ia harus dijaga dengan baik.

Yuk tonton video berikut!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed Template By Blogger Templates - Powered by Sagusablog