Pernah mendengar ada guru yang sampai hari ini tidak mampu untuk menghidupkan dan mematikan laptop? atau pernah mendengar ada guru yang takut memegang Mouse? Terdengar lucu dan aneh memang tetapi kenyataannya hari ini guru-guru kita banyak yang masih Tertinggal kemampuannya dalam penggunaan IT terutama pemanfaatan laptop dalam menunjang kegiatan belajar mengajar di kelas.
Adalah di Besi, salah satu negeri yang terletak di kecamatan seram Utara Kabupaten Maluku Tengah provinsi Maluku. Sebuah desa di pesisir pantai Utara Pulau Seram yang memiliki akses transportasi ke ibukota Kabupaten Maluku Tengah lumayan mudah walaupun dengan kondisi jalan yang cukup menantang untuk masuk ke desa ini dan untuk akses informasi masyarakat juga telah terbiasa menggunakan handphone sebagai alat komunikasi.
Meskipun kecil, di desa Besi terdapat beberapa jenjang sekolah mulai dari TK, SD, SMP, MTS, dan MA. Dan boleh dikatakan masing-masing Sekolah Telah Memiliki perangkat IT yang memadai untuk digunakan sebagai media pembelajaran, namun demikian masih ditemukan banyak guru yang tidak mampu untuk mengoperasikan perangkat-perangkat tersebut, terutama guru yang ada di jenjang Sekolah Dasar.
Melihat hal ini pengurus Ikatan Guru Indonesia atau IGI tidak tinggal diam. Dengan bermodalkan semangat untuk berbagi dan tumbuh bersama, maka beberapa pengurus berinisiatif untuk turun menyapa sekaligus membimbing para guru Sekolah Dasar yang ada di desa Besi terkait dengan pemanfaatan perangkat laptop guna menunjang guru dalam tugasnya di sekolah. Ada hal yang menggelitik dan membuat pengurus IGI terheran-heran adalah kenyataan bahwa ternyata guru-guru sekolah dasar di Besi telah difasilitasi oleh Kepala Sekolah dengan memberikan 1 buah laptop untuk masing-masing guru namun selama hampir 6 bulan laptop yang diberikan tidak pernah sama sekali dihidupkan dan masih tersimpan rapi di dalam tempatnya. Ketika ditanya Kenapa demikian, jawabannya cukup simple bahwa mereka tidak mengerti Bagaimana menggunakannya.
Dengan hadirnya IGI dan menjadi awal hidupnya laptop-laptop baru mereka sungguh memberikan Harapan Baru yang tergambar dari senyum kepuasan ketika berhasil membuat sesuatu dengan laptopnya walau hanya sekedar sebuah daftar nilai dalam format Microsoft Excel. Ada begitu banyak komentar takjub dan ketidak percayaan keluar dari lisan mereka, seolah tak percaya ternyata mereka juga bisa.
Kegiatan yang berlangsung hanya beberapa jam tersebut telah menjadi sesuatu hal yang luar biasa dan spesial bagi mereka. Dengan bekal perkenalan yang telah IGI berikan, mereka berjanji mulai saat itu akan berinteraksi lebih banyak dengan laptop baru mereka agar tidak tertinggal dengan guru-guru yang ada di tempat lain. Secara terpisah, Kepala Sekolah juga mengucapkan terima kasih yang tak terhingga atas kesempatan IGI datang menyapa mereka. Kepala Sekolah tak lupa menyebutkan, bahwa untunglah ada IGI sehingga laptop yang telah diberikan kurang lebih 6 bulan berhasil dimanfaatkan untuk menunjang kinerja guru dengan mudah, cepat dan akurat.
“Terima kasih IGI telah membuat laptop baru kami menyala.” Demikian ungkapan salah satu guru. “Teruslah datang dan melatih kami, agar kami mampu dan bisa mengajar menggunakan laptop.” Sambung guru yang lain. Ada haru di hati pengurus IGI sekaligus menjadi motivasi besar untuk tetap menjadi garda depan peningkatan kualitas guru. Semoga tetap menyala laptop-laptop baru itu seiring tercerahkannya semangat dan optimis mereka menghadapi tantangan guru hebat di abad 21.
Besi, 21 Oktober 2016
Darno Yusuf Mulyono
salam sehat selalu.
BalasHapusterimakasih,
bimbel matematika indonesia
Nice Sharing!
BalasHapus